Selamat datang di "PunyaKita" blog. Blog 1semua ini merupakan bagian dari tampungan ragam informasi yang diperuntukkan bagi siapa saja untuk menambah wawasan baik untuk kepentingan diri sendiri maupun untuk lingkungan di sekitar kita

Sabtu, 22 Juni 2013

Misteri Dibalik Buah Khuldi

Apa itu buah khuldi ? yang menjadi pertanyaan apakah buah itu cuma simbol ataukah benar-benar ada dalam bentuk fisiknya? seperti apa bentuknya? dan bagaimana rasanya?. Buah khuldi menurut kisah menjadi penyebab Nabi Adam dan Siti Hawa diturunkan ke bumi oleh Allah. Karena bujuk dan rayu setan, Nabi Adam dan Siti Hawa melanggar pantangan dan akhirnya memakan buah yang dilarang oleh Allah untuk dimakan tersebut. Banyak kisah yang menceritakan tentang buah tersebut. Berikut ane mau membagi artikel tentang Buah Khuldi tersebut
Misteri Buah Khuldi Berbagai agama memiliki kisah tentang Adam & Hawa yang diusir dari surga akibat memakan buah terlarang. Orang-orang berusaha menafsirkan buah apa yang dimaksud. Sampai kini, ada sekitar 11 macam buah yang diduga merupakan buah terlarang. Lalu buah apa lagi yang dicurigai sebagai buah terlarang? menginterpretasikan buah yang menyebabkan Nabi Adam turun dari surga. Berikut adalah beberapa buah yang memang benar-benar ada di dunia.
1. Fig (Buah Tin)
Nama lain fig adalah ara atau tin. Buah ini adalah salah satu yang paling sering dikaitkan dengan buah terlarang.Pasalnya, fig banyak tercantum di kitab dan beberapa kebudayaan.Para seniman juga sering menggambarkan daun yang menutupi aurat Adam & Hawa sebagai daun fig. (Fig adalah sumber tanaman yang paling kaya akan kalsium dan serat. Buah ini juga mengandung banyak antioksidan, flavonoid, dan polyphenol.)

2. Anggur
Konon, Hawa memetik buah anggur dan mengambil sarinya. Perasan anggur tersebut memiliki efek seperti wine, bisa membuat mabuk dan lupa diri.Diduga, karena buah inilah pakaian Adam & Hawa terlucuti. (Anggur adalah buah yang kaya resveratrol.Senyawa ini dianggap mampu mencegah kanker, penyakit jantung, dan Alzheimer.Selain itu, anggur juga banyak mengandung vitamin A, C, B kompleks, K, dan karoten.)

3. Tomat
Dalam beberapa bahasa Slavia, tomat disebut ‘rajcica’ atau ‘paradajz’, keduanya juga berarti surga (paradise). Sebelum abad ke-17, tomat dianggap beracun di beberapa negara Eropa.Makanya, tomat sering dikait-kaitkan dengan buah terlarang dari surga. (Tomat banyak mengandung lycopene, vitamin A, dan vitamin C. Selain baik bagi kesehatan jantung, tomat juga bisa mencegah kanker prostat.)

4. Apel
Dalam Bahasa Latin, setan dan apel punya kata yang mirip, yaitu ‘malum’ dan ‘malum’.Karenanya, apel sering dikira buah terlarang.Apalagi, dalam Bahasa Inggris jakun laki-laki disebut ‘Adam’s apple’, karena konon si buah terlarang tersangkut di tenggorokan Adam saat ditelan. (Pepatah ‘an apple a day keeps the doctor away’ menunjukkan kalau buah ini memiliki banyak khasiat bagi kesehatan. Mulai dari kanker usus, prostat, paru-paru, hingga kolesterol dan penyakit jantung bisa dicegah dengan buah yang kaya antioksidan dan serat ini.)

5. Gandum
Meski bukan buah, gandum sering disangkutpautkan dengan buah terlarang di surga.Bisa jadi anggapan ini muncul karena dalam bahasa Ibrani gandum adalah ‘khitah’, mirip dengan ‘khet’ yang berarti dosa.Selain itu, konon dulunya gandum setinggi pohon palem dengan biji seukuran ginjal banteng besar.Karena ‘buah’ terlarangnya dimakan manusia, pohonnya dikutuk menjadi kecil seperti sekarang.(Gandum menjadi bahan dari makanan pokok masyarakat dunia.Ada banyak makanan yang bisa dihasilkan dari biji-bijian ini, di antaranya roti dan pasta.Karena kaya karbohidrat, makanan berbahan gandum dapat menjadi sumber energi untuk beraktivitas.)

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat Thaahaa (20): 121-122: “Maka keduanya memakan dari pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupi dengan daun-daun surga, Dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia. Tuhan memilihnya maka Dia menerima taubatnya Dan memberi petunjuk.”

Buah Khuldi dianggap sebagai biang keladi turunya Adam dan Hawa dari surga. Seandainya, Adam dan Hawa tak makan buah khuldi, niscaya mereka tidak akan diusir dari surga.

Begitulah keyakinan sebagian besar kita tentang peristiwa di sekitar turunnya Adam dan Hawa dari surga, Setan menggunakan buah khuldi itu menyesatkan Adam dan Hawa, agar membangkang perintah Allah SWT. Ada beberapa kontroversi yang muncul diseputar turunya Adam dan Hawa dari surga itu. Diantaranya, adalah tentang buah khuldi yang ternyata tidak disebut secara eksplisit oleh Allah.

Allah hanya menyebut pohon tersebut secara sepintas selalu, tanpa menyebut nama. Nama ‘buah khuldi’ justru muncul dari istilah setan ketika merayu Adam dan Hawa untuk memakannya. Itu pun tidakn secara eksplisit menyebut buah. Melainkan menyebut syajaratul khuldi alias ‘pohon keabadian’.

Nabi Adam Tak Diusir dari Surga. Pohon keabadian itulah yang memunculkan istilah buah khuldi. Padahal, kata ‘buah’ pun secara eksplisit tidak disebut dalam Al-Qur’an. Allah hanya mengatakan, Adam dan Hawa memakan bagian dari pohon itu.

Sebenarnya kalau kita cermati substansinya ayat-ayat yang terkait dengan pohon khuldi, bentuk fisiknya tidaklah menjadi masalah penting. Yang lebih penting adalah ‘larangan’ Allah untuk mendekati pohon itu. Terbukti, Allah tidak menyebut nama pohon, kecuali hanya menyinggung sepintas dengan sebutan ‘pohon ini’ (haadzihis syajarat). Dan bukan hanya sekali, melainkan beberapa kali. Termasuk setan pun hanya menyebut dengan ‘pohon ini’.

Munculnya istilah pohon khuldi itu, sekali lagi, karena kita sendiri yang menamakannya. Berdasarkan ‘rayuan setan’ kepada Nabi Adam. Yang menarik, larangan Allah kepada Adam untuk mendekati pohon itu adalah karena Allah tidak menginginkan Adam menjadi orang yang zalim.

Jadi, kunci pemahaman atas pohon khuldi itu sebenarnya adalah kata ‘zalim’. Bahwa, jika Adam dan Hawa mendekati atau apalagi memakannya, mereka bakal menjadi orang yang zalim. Dengan kata lain agar kita bisa memahami substansi pohon larangan itu, kita harus memahami makna kata zalim.

Kata zalim di dalam Al-Qur’an diulang-ulang oleh Allah dalam ratusan ayat. Tak kurang dari 200 ayat, dengan segala variasinya. Makna yang paling dominan adalah ‘melanggar perintah Allah’, kemudian diikuti dengan arti yang hampir sama seperti ‘menyekutukan Allah’, mengikuti yang selain Allah. Berbuat tanpa petunjuk Allah, kemudian diikuti dengan arti yang hampir sama seperti ‘menyekutukan Allah’, ‘mengikuti yang selain Allah’. ‘Berbuat tanpa petunjuk Allah’, ‘menentang himbauan Allah’, ‘mendustakan allah’, dan sebagainya.

Di ayat lain lagi Allah memberikan gambaran bahwa orang-orang zalim itu adalah mereka yang mengikuti hawa nafsunya tanpa memiliki ilmu pengetahuan tentangnya. Mereka adalah termasuk orang-orang yang tersesat dan tidak memperoleh petunjuk dari Allah.
Dipublikasi ulang oleh : Rukmiaji Muhammad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar