Hasil Proyek Manhattan ini akhirnya hancurkan Hiroshima dan Nagasaki
Ledakan bom atom Proyek Manhattan di New Mexico, AS, 16 Juli 1945
Pada 67 tahun yang lalu, sekelompok ilmuwan di AS berhasil ujicoba meledakkan bom atom. Bernama Proyek Manhattan, program rahasia ini akhirnya digunakan militer AS sebagai senjata pembunuh massal di Jepang untuk mengakhiri Perang Dunia Kedua.
Menurut The History Channel, ujicoba meledakkan bom atom ini berlangsung dengan sukses di gurun Alamogordo, negara bagian New Mexico, AS. Ujicoba berlangsung pada pukul 5:29:45 pagi waktu setempat.
Proyek ini sudah dirintis AS sejak awal 1939. Saat itu fisikawan asal Italia, Enrico Fermi, bertemu dengan para pejabat Angkatan Laut AS di Universitas Columbia untuk membicarakan penggunaan materi uranium bagi kepentingan militer.
Pada tahun yang sama, ilmuwan legendaris Albert Einstein menulis surat kepada Presiden AS saat itu, Franklin Delano Roosevelt. Isinya, Einstein mendukung teori bahwa reaksi berantai nuklir yang tidak terkendali punya potensi luar biasa sebagai dasar bagi senjata pemusnah massal.
Pada Februari 1940, pemerintah AS mulai mengucurkan dana - saat itu masih sebesar US$6000 - untuk penelitian senjata nuklir. Belakangan, anggaran membengkak jadi US$2 juta.
Di awal 1942, AS bergabung dengan Inggris dan Prancis serta negara-negara lain sebagai kekuatan Sekutu dalam memerangi kubu Axis, sebutan bagi aliansi Nazi Jerman, Italia, dan Jepang. AS saat itu khawatir bahwa Jerman mulai membuat bom uranium.
Maka, sejak itu Departemen Perang AS bertindak lebih giat dalam meneliti bom atom. Anggaran untuk proyek itu pun tak terbatas.
Brigadir Jenderal Leslie Groves, yang juga seorang insinyur, diberi tanggung jawab penuh memimpin proyek itu dengan mengumpulkan para ilmuwan brilian untuk membangun bom atom yang bisa segera mengakhiri perang. Program itu disebut sebagai Proyek Manhattan.
Proyek ini awalnya sebagian besar dirumuskan di Universitas California dengan melibatkan ilmuwan setempat, Robert Oppenheimer. Penelitian proyek juga berlangsung di Universitas Columbia, yang juga melibatkan Fermi dan timnya.
Namun, ujicoba akhirnya berlangsung di suatu gurun pasir di New Mexico mulai 1943. Saat itu, Oppenheimer mulai mengarahkan Proyek Y di suatu laboratorium di Los Alamos, bekerjasama dengan para ilmuwan lain seperti Fermi, Hans Bethe, dan Edward Teller.
Di gurun itulah, semua pemikiran mereka atas bom atom diwujudkan. Ujicoba pertama pun berlangsung pada pagi hari 16 Juli 1945. Dari kejauhan, mereka melihat asap ledakan bom atom seperti tanaman jamur membumbung ke angkasa. Daya ledaknya setara hingga 20.000 ton TNT.
Pertanyaan berikut, kapan dan dimana hasil karya Proyek Manhattan itu akan digunakan? Pada saat itu, target awal adalah Jerman. Namun, berhubung Jerman sudah menyerah sejak Mei 1945, sasaran pun beralih ke Jepang, yang masih gigih melawan Sekutu di Asia Pasifik.
Maka, dengan perintah Presiden Harry Truman, AS menjatuhkan bom atom hasil Proyek Manhattan itu ke Jepang dari pesawat sebanyak dua kali, yaitu 6 dan 9 Agustus 1945. Sasarannya adalah Hiroshima dan Nagasaki. Ledakan dahsyat dari bom atom itu memaksa Jepang menyerah pada 15 Agustus 1945 dan Perang Dunia Kedua pun berakhir.
Namun, hasil karya para ilmuwan Proyek Manhattan pun menimbulkan tragedi yang besar bagi kemanusiaan. Bom atom menimbulkan begitu banyak korban jiwa dan kerusakan jangka panjang. Maka, sejak tragedi di Hiroshima dan Nagasaki, masyarakat internasional melancarkan kampanye agar jangan lagi muncul ledakan bom atom atau penggunaan senjata nuklir.
Menurut The History Channel, ujicoba meledakkan bom atom ini berlangsung dengan sukses di gurun Alamogordo, negara bagian New Mexico, AS. Ujicoba berlangsung pada pukul 5:29:45 pagi waktu setempat.
Proyek ini sudah dirintis AS sejak awal 1939. Saat itu fisikawan asal Italia, Enrico Fermi, bertemu dengan para pejabat Angkatan Laut AS di Universitas Columbia untuk membicarakan penggunaan materi uranium bagi kepentingan militer.
Pada tahun yang sama, ilmuwan legendaris Albert Einstein menulis surat kepada Presiden AS saat itu, Franklin Delano Roosevelt. Isinya, Einstein mendukung teori bahwa reaksi berantai nuklir yang tidak terkendali punya potensi luar biasa sebagai dasar bagi senjata pemusnah massal.
Pada Februari 1940, pemerintah AS mulai mengucurkan dana - saat itu masih sebesar US$6000 - untuk penelitian senjata nuklir. Belakangan, anggaran membengkak jadi US$2 juta.
Di awal 1942, AS bergabung dengan Inggris dan Prancis serta negara-negara lain sebagai kekuatan Sekutu dalam memerangi kubu Axis, sebutan bagi aliansi Nazi Jerman, Italia, dan Jepang. AS saat itu khawatir bahwa Jerman mulai membuat bom uranium.
Maka, sejak itu Departemen Perang AS bertindak lebih giat dalam meneliti bom atom. Anggaran untuk proyek itu pun tak terbatas.
Brigadir Jenderal Leslie Groves, yang juga seorang insinyur, diberi tanggung jawab penuh memimpin proyek itu dengan mengumpulkan para ilmuwan brilian untuk membangun bom atom yang bisa segera mengakhiri perang. Program itu disebut sebagai Proyek Manhattan.
Proyek ini awalnya sebagian besar dirumuskan di Universitas California dengan melibatkan ilmuwan setempat, Robert Oppenheimer. Penelitian proyek juga berlangsung di Universitas Columbia, yang juga melibatkan Fermi dan timnya.
Namun, ujicoba akhirnya berlangsung di suatu gurun pasir di New Mexico mulai 1943. Saat itu, Oppenheimer mulai mengarahkan Proyek Y di suatu laboratorium di Los Alamos, bekerjasama dengan para ilmuwan lain seperti Fermi, Hans Bethe, dan Edward Teller.
Di gurun itulah, semua pemikiran mereka atas bom atom diwujudkan. Ujicoba pertama pun berlangsung pada pagi hari 16 Juli 1945. Dari kejauhan, mereka melihat asap ledakan bom atom seperti tanaman jamur membumbung ke angkasa. Daya ledaknya setara hingga 20.000 ton TNT.
Pertanyaan berikut, kapan dan dimana hasil karya Proyek Manhattan itu akan digunakan? Pada saat itu, target awal adalah Jerman. Namun, berhubung Jerman sudah menyerah sejak Mei 1945, sasaran pun beralih ke Jepang, yang masih gigih melawan Sekutu di Asia Pasifik.
Maka, dengan perintah Presiden Harry Truman, AS menjatuhkan bom atom hasil Proyek Manhattan itu ke Jepang dari pesawat sebanyak dua kali, yaitu 6 dan 9 Agustus 1945. Sasarannya adalah Hiroshima dan Nagasaki. Ledakan dahsyat dari bom atom itu memaksa Jepang menyerah pada 15 Agustus 1945 dan Perang Dunia Kedua pun berakhir.
Namun, hasil karya para ilmuwan Proyek Manhattan pun menimbulkan tragedi yang besar bagi kemanusiaan. Bom atom menimbulkan begitu banyak korban jiwa dan kerusakan jangka panjang. Maka, sejak tragedi di Hiroshima dan Nagasaki, masyarakat internasional melancarkan kampanye agar jangan lagi muncul ledakan bom atom atau penggunaan senjata nuklir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar